Home » » CERITA SEX PEGAWAI SALON WANITA SETENGAH BAYA

CERITA SEX PEGAWAI SALON WANITA SETENGAH BAYA

Written By Anonim on Rabu, 06 November 2013 | 6:19:00 PM

Wanita Setengah Baya
Cerita Sex Pegawai Salon Wanita Setengah Baya seperti dengan kejadian yang sudah sudah Cerita Dewasa atau Cerita Sex selalu saja mengiringin setipa langkah serta derap hidupku.Mungkin saja garis keberuntungan selalu saja menaungi kehidupan seks aku berikut kisahnya. Pekerjaan yang menumpuk sama merangsangnya dengan seorang wanita dewasa yang keringatan dilehernya yang aroma tubuhnya tercium itulah kata pepatah.Aroma asli seorang wanita baunya memang agak lain tetapi mampu membuat seorang bujang menerawang hingga jauh ke alam yang belum pernah dia rasakan betul ga tuh sob..? "Mas jangan dibuka lebar saya bisa masuk angin nih.."kata seorang Wanita Setengah Baya didepanku pelann aku pun tersentak. "Itu tolong jendelanya dirapetin dikit ya.."katanya lagi. "Ohhh..ini nih ya Mba..."kataku. "Benar ya itu mas.."katanya. Astagaaaa aku membayangkan suara itu berbisik ditelingaku diatas ranjang yang putih keringatnya meleleh seperti yang kulihat sekarang.Napasnya tersengal seperti kulihat ketika dia baru naik tadi setelah mengejar angkot ini sekadar untuk dapat secuil tempat duduk. "Terima kasih ya mas.."ujarnya ringan. Aku sebetulnya ingin ada sesuatu yang bisa diomongkan lagi sehingga tidak perlu curi curi pandang melirik lehernya dadanya yang terbuka cukup lebar sehingga terlihat garis bukitnya. "Kalau saya juga tidak suka angin kencang kencang tapi saya gerah.."meloncat begitu saja kata kata itu dari mulutku. Aku belum pernah berani bicara begini diangkot dengan seorang Wanita Separuh Baya dan lagi kalau kini aku berani pasti karena dadanya terbuka pasti karena peluhnya yang membasahi leher pasti karena aku terlalu terbuai lamunan dia malah melengos sialan lalu asyik membuka tabloid wanita aku tidak dapat lagi memandanginya raut muka serta lekuk teteknya. Kantorku sudah terlewat Aku masih diatas angkot Perempuan Paruh Baya itu pun masih duduk didepanku masih menutupi diri dengan tabloid.Tidak lama wanita itu mengetuk langit langit mobil sopir menepikan kendaraan persis didepan sebuah salon.Aku perhatikan dia sejak bangkit hingga turun mobil bergerak pelan aku masih melihat kearahnya untuk memastikan kemana arah wanita yang berkeringat dilehernya itu.Dan dia tersenyum menantang dengan mata genit sambil mendekati pintu salon dia kerja disana atau mau gunting creambath atau apalah matanya dikerlingkan bersamaan masuknya mobil lain dibelakang angkot dadaku tiba tiba berdegup degup. "Bang...Banggg..kiri Bang..."kataku. Semua penumpang menoleh kearahku apakah suaraku mengganggu ketenangan mereka. "Pelan pelan suaranya kan bisa Mas..."sang supir menggerutu sambil memberikan kembalian. Aku membalik arah lalu berjalan cepat penuh semangat satu dua satu dua yeees akhirnya namun tiba tiba keberanianku hilang apa katanya nanti apa yang aku harus bilang lho tadi kedip kedipin mata maksudnya apa.Mendadak jari tanganku dingin semua wajahku merah padam.Lho salon kan tempat umum semua orang bebas masuk asal punya uang bodoh amat Come on lets go langkahku semangat lagi pintu salon kubuka. "Selamat siang Mas.."kata seorang penjaga salon "Potong creambath facial atau massage atau pijit..."katanya. "Cerita Sex Massage bolehlah.. ujarku sekenanya saja. Aku dibimbing kesebuah ruangan ada sekat sekat tidak tertutup sepenuhnya tetapi sejak tadi aku tidak melihat wanita yang lehernya berkeringat yang tadi mengerlingkan mata kearahku waktu diangkot tadi.Kemana dia atau jangan jangan dia tidak masuk kesalon ini hanya pura pura masuk.Acchhh shit Aku tertipu tapi tidak apa apa toh tipuan ini membimbingku kealam lain. Dulu aku paling anti masuk salon kalau potong rambut ya masuk ketukang pangkas dipasar tapi kalau ini Cerita Ngentot wanita yang lehernya berkeringat itu begitu besar mengubah keberanianku. "Buka bajunya mas sama celananya juga ya.."ujar wanita tadi manja menggoda "Nihhhh pake celana ini..." Aku disodorkan celana pantai tapi lebih pendek lagi bahannya tipis tapi baunya harum garis setrikaannya masih terlihat Aku menurut saja.Membuka celanaku dan bajuku lalu gantung dikapstok ada dipan kecil panjangnya dua meter lebarnya hanya muat tubuhku dan lebih sedikit wanita muda itu sudah keluar sejak melempar celana pijit dan aku tiduran sambil baca majalah yang tergeletak dirak samping tempat tidur kecil itu sekenanya saja kubuka halaman majalah tersebut. "Tunggu Mas ya..."kata wanita tadi dari jauh lalu pergi kebalik ruangan ke meja depan ketika dia menerima kedatanganku. "Mbak Mirnaaaa udah ada pasien tuh.."katanya berteriak dari ruang sebelah aku jelas mendengarnya dari sini. Kembali ruangan sepi hanya suara kebetan majalah yang kubuka cepat yang terdengar selebihnya musik lembut yang mengalun dari speaker yang ditanam dilangit langit ruangan. Langkah sepatu hak tinggi terdengar pletak pletok pletok makin lama makin jelas dadaku pun mulai berdegup lagi wajahku mulai panas jari tangan mulai dingin Aku makin membenamkan wajah diatas tulisan majalah. "Halooo masss..."suara itu mengagetkanku astagaaa suara itu lagi suara yang kukenal itu kan suara yang meminta aku menutup kaca angkot.Dadaku berguncang haruskah kujawab sapaan itu..Addduuchhh aku hanya dapat menunduk melihat kakinya yang bergerak kesana kemari diruangan sempit itu betisnya mulus ditumbuhi bulu bulu halus Aku masih ingat sepatunya tadi diangkot Cerita Dewasa  hitam warnanya Aku tidak ingat motifnya hanya ingat warnanya saja. "Mau dipijat atau mau baca saja nichh.."katanya tersenyum ramah sambil mengambil majalah dari hadapanku "Ayo tengkurep mas....." Tangannya mulai mengoleskan cream ke atas punggungku Aku tersetrum tangannya halus dingin Aku kegelian menikmati tangannya yang menari diatas kulit punggung lalu pijitan turun kebawah dia menurunkan sedikit tali kolor sehingga pinggulku tersentuh dan dia menekan nekan agak kuat.Aku meringis menahan sensasasi yang waow kini dia pindah kepaha agak berani dia masuk sedikit keselangkangan Aku pun meringis merasai sentuhan kulit jarinya tapi belum begitu lama dia pindah kebet "Balik badannya ya mas.."pintanya. Aku membalikkan badanku lalu dia mengolesi dadaku dengan cream pijitan turun keperut Aku tidak berani menatap wajahnya Aku memandang kearah lain mengindari adu tatap dia tidak bercerita apa apa.Aku pun segan memulai cerita dipijat seperti ini lebih nikmat diam meresapi remasan sentuhan kulitnya bagiku itu sudah jauh lebih nikmat daripada bercerita dari perut turun kepaha Ah selangkanganku disentuh lagi diremas lalu ia menjamah betisku dan selesai. Dia berlalu keruangan sebelah setelah membereskan cream Aku hanya ditinggali handuk kecil hangat kuusap sisa cream dan kubuka celana pantai aastaga ada cairan putih dicelana dalamku. Dikantor aku masih terbayang bayang wanita yang dilehernya ada keringat masih terasa tangannya dipunggung dada perut paha Aku tidak tahan.Esoknya dari rumah kuitung itung waktu agar kejadian kemarin terulang jam berapa aku berangkat jam berapa harus sampai di halte jam berapa harus naik angkot yang penuh gelora itu Ah sial.Aku terlambat setengah jam padahal wajahnya Cerita Seks Setengah Baya yang dilehernya ada keringat sudah terbayang ini gara gara ibuku menyuruh pergi kerumah Tante Lisa buat bayar arisan tidak apalah hari ini tidak ketemu kan masih ada hari esok. Aku bergegas naik angkot yang melintas si Wanita Setengah Baya itu pasti sudah lebih dulu tiba disalonnya Aku duduk dibelakang tempat favorit jendela kubuka.Lalu mobil pun melaju angin menerobos kencang hingga seseorang yang membaca tabloid menutupi wajahnya terganggu. "Mas Wanto yaaa..."suara itu lagi suara Memek Wanita Setengah Baya yang kali ini karena mendung tidak lagi ada keringat dilehernya dia tidak melanjutkan kalimatnya. Aku hanya tersenyum dia tidak membalas tapi lebih ramah tidak pasang wajah perangnya kayak kemarinlah ujarnya sambil mengangkat tabloid menutupi wajahnya. Begitu kebetulankah ini..keberuntungankah atau kesialan karena dia masih mengangkat tabloid menutupi wajah Aku kira aku sudah terlambat untuk bisa satu angkot dengannya.Atau jangan jangan dia juga disuruh ibunya bayar arisan Aku menyesal mengutuk ibu ketika pergi paling tidak ada untungnya juga ibu menyuruh bayar arisan. "Mbak Mirna..."gumamku dalam hati. Perlu tidak ya kutegur Lalu ngomong apa lha wong Mbak Mirna menutupi wajahnya begitu itu artinya dia tidak mau diganggu Mbak Mirna sudah turun Aku masih termangu.Turun tidak turun tidak aku hitung kancing dari atas turun kebawah tidak kebawah lagi turun kebawah lagi tidak kebawah lagi turun kebawah lagi tidak ke awah lagi.Astagaa habis dahh kancingku habis buat menghitung kemujurannyaku. Nahhh aku ada ide masih ada kancing dibagian lengan kalau belum cukup kancing bapak bapak disebelahku juga bisa begini saja daripada repot repot anggap saja tiap tiap baju sama dengan jumlah kancing bajuku yaitu tujuh.Dan sekarang hitung penumpang angkot dan supir penumpang lima lalu supir jadi enam kali tujuh 42 hore aku turun tapi seorang penumpang pakai kaos oblong mati aku aah masa bodo pokoknya aku harus turun.."Kiri bangggggg.."kataku pada sang sopir. Aku lalu menuju salon astagaaaa jauhnya Aku lupa kelamaan menghitung kancing yaah tidak apa apa hitung hitung olahraga hap hip hup. "Mau pijit lagi ya.."ujar suara wanita muda yang kemarin menuntunku menuju ruang pijat Dan aku pun segera menganggukan kepala tanda setuju. Lalu aku menuju ruang yang kemarin sekarang sudah lebih lancar Aku tahu dimana ruangannya tidak perlu diantar wanita muda itu mengikuti dibelakang kemudian menyerahkan celana pantai. "Mbak Mirnaaaa pasien menunggu tuh.."katanya seperti kemaren dengan teriakannya yang nyaring. Majalah lagi ah tidak aku harus bicara padanya bicara apa aah apa saja masak tidak ada yang bisa dibicarakan suara pletak pletok mendekat. "Ayo tengkurap mas.."kata Wanita Setengah Baya itu seperti kemaren lagi. Aku tengkurap dia memulai pijitan tapi kali ini lebih bertenaga dan aku memang benar benar pegal sehingga terbuai pijitannya. "Telentang ya mas..."katanya Kuputuskan untuk berani menatap wajahnya paling tidak aku dapat melihat leher yang basah keringat karena kepayahan memijat dia cukup lama bermain main diperut sesekali tangannya nakal menelusup kebagian tepi celana dalam.Tapi belum tersentuh kepala kontolku sekali kedua kali dia memasukkan jari tangannya dia menyenggol kepala kontolku.Mbak Mirna masih dingin tanpa ekspresi lalu pindah kepangkal paha astgaa mengapa begitu cepat yaa. Dan jarinya mengelus tiap mili pahaku Si Kontol sudah mengeras dan betul betul keras Aku masih penasaran dia seperti tanpa ekspresi.Tetapi eh diam diam dia mencuri pandang kearah kontolku.Cukup lama juga Mbak Mirna memijati pangkal pahaku seakan sengaja memainkan kontolku.Ketika kontolku melemah Mbak Mirna seperti tahu bagaimana menghidupkannya memijat tepat dibagian pangkal paha lalu dia memijat lutut dan kontolku melemah lalu dia kembali memijat pangkal pahaku busyet sialan Aku dipermainkan seperti anak Cerita Seks Bocah Lugu. Selesai dipijat dia tidak meninggalkan aku tapi mengelap dengan handuk hangat sisa sisa cream pijit yang masih menempel ditubuhku Aku duduk di tepi dipan dia membersihkan punggungku dengan handuk hangat.Ketika menjangkau pantatku Mbak Mirna agak mendekat bau tubuhnya tercium Bau Tubuh Wanita Setengah Baya yang yang meleleh oleh keringat Aku pertegas bahwa aku mengendus kuat kuat aroma itu Mbak Mirna tersenyum ramah Eh bisa juga Wanita Setengah Baya ini ramah kepadaku. Lalu ia membersihkan pahaku sebelah kiri ke pangkal paha kontolku berdenyut denyut sengaja kuperlihatkan agar dia dapat melihatnya dibalik kain tipis celana pantai ini dia sebetulnya bisa melihat arah turun naik kontolku.Kini pindah kepaha sebelah kanan dia tepat berada ditengah tengah Aku tidak menjepit tubuhnya.Tapi kakiku saja yang seperti memagari tubuhnya Aku membayangkan dapat menjepitnya disini tetapi bayangan itu terganggu terganggu wanita muda yang diruang sebelah yang kadang kadang tanpa tujuan jelas bolak balik keruang pijat. Dari jarak yang begitu dekat ini aku jelas melihat wajahnya tidak terlalu ayu hidungnya tidak mancung tetapi juga tidak pesek bibirnya sedang tidak terlalu sensual nafasnya tercium hidungku segar banget dech.Payudara itu dari jarak yang cukup dekat jelas membayang cukuplah kalau tanganku menyergapnya dia terus mengelap pahaku dari jarak yang dekat ini hawa panas tubuhnya terasa tapi dia dingin sekali membuatku tidak berani ciut kontolku tiba tiba juga ikut ikutan ciut tetapi aku harus berani dia sudah seperti pasrah berada didekapan kakiku. Aku harus harus harus Apakah perlu menhitung kancing Aku tidak berpakaian kini lagi pula percuma tadi saja diangkot aku kalah lawan kancing Aku harus memulai.Lihatlah masak dia begitu berani tadi menyentuh kepala kontolku saat memijat perut kini dia malah berlutut seperti menunggu satu kata saja dariku.Dia berlutut mengelap paha bagian belakang kaki kusandarkan Cerita Sex ditembok yang membuat dia bebas berlama lama membersihkan bagian belakang pahaku mulutnya persis didepan kontolku hanya beberapa jari inilah kesempatan itu kesempatan tidak akan datang dua kali ayo tunggu apa lagi ayo cepat dia hampir selesai membersihkan belakang paha ayooo begitulah kata hatiku. Aku masih diam saja sampai dia selesai mengelap bagian belakang pahaku dan berdiri bodoh benarkan kesempatan itu lewat dia sudah membereskan peralatan pijat.Tetapi sebelum berlalu masih sempat melihatku sekilas betulkan Mbak Mirna tidak akan datang begitu saja badannya berbalik lalu melangkah klepak klepok sepatunya berbunyi memecah sunyi makin lama suara sepatu itu seperti mengutukku bukan berbunyi klepak klipik lagi tapi bodoh bodoh bodoh sampai suara itu hilang. Aku hanya mendengus membuang napas sudahlah masih ada esok tetapi tidak lama suara klepak klepuk terdengar semakin nyaring dari iramanya bukan sedang berjalan tetapi setengah berlari bodoh bodoh bodoh kesempatan kesempatan kesempatan Aku masih mematung duduk ditepi dipan kaki disandarkan didinding Mbak Mirna tersenyum melihatku. "Maaf ya Mas Wanto sapu tangan saya ketinggalan..."katanya sambil tersenyum manis. dia mencari cari dimana Aku masih mematung kulihat dibawahku ada kain ya seperti saputangan. "Apa mungkin yang itu kali ya Mbak..."kataku datar dan tanpa tekanan. Dia pun berjongkok persis didepanku seperti ketika dia membersihkan paha bagian bawah inilah kesempatan kedua tidak akan hadir kesempatan ketiga.Coba lihatlah dia tadi begitu teliti membenahi semua perlatannya apalagi yang dapat tertinggal mungkin sapu tangan ini saja suatu kealpaan ya seseorangkan dapat saja lupa pada sesuatu juga pada sapu tangan karena itulah tidak akan hadir kesempatan ketiga ayoooo tancappp..kata hatiku lagi. "Mbak Mirna pahaku masih sakit nih..."kataku memelas ya sebagai alasan juga mengapa aku masih bertahan duduk ditepi dipan dia berjongkok mengambil sapu tangan lalu memegang pahaku.."Yang mana yang masih sakit.." katanya. Yuuppp...Aku berhasil ini kutunjuk pangkal pahaku. "Besok saja ya sayang..katanya sambil tersenyum penuh arti dia hanya mengelus tanpa tenaga tapi dia masih berjongkok dibawahku. "Yang ini atau yang itu tuh.."katanya menggoda menunjuk kontolku. Darahku mendesir kontolku tegang seperti mainan anak anak yang dituip melembung keras sekali. "Tapi jangan cuma ditunjuk dong dipegang juga boleh.."kataku sambil cengar cengir. Dia berdiri lalu menyentuh kontolku dengan sisi luar jari tangannya Aku bisa dapatkan si Cerita Dewasa Wanita Setengah Baya yang meleleh keringatnya diangkot karena kepanasan dia menyentuhnya kali ini dengan telapak tangan tapi masih terhalang kain celana hangatnya biar begitu tetap terasa Aku menggelepar. "Ssszzzzzttt..jangan disini yaa.."katanya setengah berbisik. Sekarang dia tidak malu malu lagi menyelinapkan jemarinya kedalam celana dalamku lalu dikocok kocok sebentar Aku memegang teteknya bibirku melumat bibirnya. "Ingattt jangan disini ya sayang..."katanya manja lalu melepaskan sergapanku. "Inikan masih sepi sayang.."kataku makin berani. Kemudian aku merangkulnya lagi menyiuminya lagi dia menikmati dan tangannya tak berhenti terus mengocok kontolku. "Busyett besar juga ya kontol Mas Wanto..."katanya sambil terus mengelus. Aku makin bersemangat makin membara makin terbakar Gairah Seks Wanita Setengah Baya itu merenggangkan bibirnya dia terengah engah Mbak Mirna menikmati dengan mata terpejam. "Mbak Mirna ada telepon tuh..." kata suara wanita muda dari ruang sebelah menyalak seperti bel dalam pertarungan tinju. Mbak Mirna pun merapihkan pakaiannya lalu pergi untuk menjawab telepon. "Ngapaian sih disitu terus.."kata wanita tadi dengan ketus sepertinya iri sama Mbak Mirna. Aku mengambil pakaianku baru saja aku memasang ikat pinggang Mbak Mirna menghampiriku sambil berkata "Telepon aku ya Mas Wan". dia menyerahkan nomor telepon diatas kertas putih yang disobek sekenanya pasti terburu buru Aku langsung memasukkan kesaku baju tanpa mencermati nomor nomornya.Nampak ada perubahan besar pada Mbak Mirna dia tidak lagi dingin dan ketus kalau saja tidak keburu wanita yang menjaga telepon datang Mbak Mirna sudah melumat kontolku. Mba Mirna mengambil tissue sambil mendengar kabar gembira dari wanita yang menunggu telepon dia hanya menampakkan diri separuh badannya. "Mbak Mirna..aku mau makan dulu tolong again sebentar ya.." yahh itulah kabar gembira karena Mbak Mirna lalu mengangguk. Setelah mengunci salon Mbak Mirna kembali ketempatku hari itu memang masih pagi baru pukul 11.10 siang belum ada yang datang baru aku saja Aku menanti dengan debaran jantung yang membuncah buncah Mbak Mirna datang kami seperti tidak ingin membuang waktu melepas pakaian masing masing lalu memulai pergumulan. Mbak Mirna menjilatiku dari ujung rambut sampai ujung kaki Aku menikmati kelincahan lidah Kisah Seks Dengan Wanita Setengah Baya yang tahu dimana titik titik yang harus dituju Aku terpejam menahan air mani yang sudah diujung bergantian Mbak Mirna kini yang telentang. "Pijitin saya ya Mas."katanya melenguh sambil agak terpejam matanya. Lalu kujilati payudaranya dia pun melenguh lagi dan vaginanya basah sekali dia membuncah ketika aku melumat klitorisnya lalu mengangkang. "Aku sudah tak tahan ayo dong masukkin kontolnya Mas..."ujarnya merajuk saat kusodorkan kontolku menuju vaginanya Mbak Mirna melenguh lagi. "Astagaaa sudah tiga tahun Mas benda ini tak kurasakan sayang Aku hanya main dengan tangan adang kadang sama Buah Terong jangan dimasukkan dulu sayang aku belum siap ya sekarang..."pintanya penuh manja. Tetapi mendadak bunyi telepon diruang depan berdering kring Aku mengurungkan niatku kring..kringg..begitu deringnya. "Mbak Mirna telepon nanti..."kataku Mbak Mirna berjalan menuju ruang telepon disebelah Aku mengikutinya sambil menjawab telepon dikursi dia menunggingkan pantatnya. "Ayoo sekarang sayang masukkin.."katanya sambil agak terengah engah karena kami Ngentot sambil nungging. "Haloooo..."katanya sambil menjawab telepon kami sambil Ngentot jadi nafasnya Mba Mirna agak meburu buru. "Ohhhh ya..yaaa nggak apa apa..."katanya menjawab telepon sambil kami terus ngentot. "Siapa Mbak Mirna...?"kataku sambil menancapkan Kontolku Amblas Seluruhnya ke Dalam Vagina Wanita Setengah Baya itu. "Ituuu..Si Dewi yang tadi..dia mau pulang dulu ngeliat orang tuanya sakit katanya sih begitu.."kata Mbak Mirna sambil terus aku genjot dalam posisi nungging. Setelah beberapa lama menyodoknya "Terus dong yaaaang...aauhh aku mau keluar ah yaaaang tolloong...."dia mendesah keras. Lalu tak lama kemuadian kami pun sama sama mencapai klimax lalu tak lama Mba Mirna bangkit dan pergi secepatnya. "Sayang cepat cepat berkemas yaa sebantar lagi Mbak Sherly yang punya salon ini datang biasanya jam segini dia sudah datang Aku langsung beres beres dan pulang dan tak lupa kami besok janjian di sebuah Hotel untuk melanjutkan Cerita Ngentot kami yang agak tanggung..nah sampai disini dulu alur kisahnya dan besok akan saya sambung lgi cerita ini dengan judul yang sama yaitu tentang Cerita Sex Pegawai Salon Wanita Setengah Baya .
Share this article :

Blog SEO Ini Di Kunjungi Sebanyak:

Label

Entri Populer

 
Support : Google | Alexa Rank | Yahoo
Proudly powered by Blogger
Copyright © 18 September 2011. Cerita Sex Indonesia|Kisah Mesum|Cerita Dewasa - All Rights Reserved
Template Editing By Metal Published by Cerita Sex Indonesia