MELUMAT CERITA MALAM ini terjadi sekitar 5 tahun yang lalu saat aku masih bekerja di BANJARMASIN kalau kalian mau tahu alur ceritanya silahkan simak...
Sebut saja namaku Linda Aku saat ini bekerja
sebagai seorang senior marketing di suatu perusahaan
multinasional yang berkantor di salah satu gedung di
kawasan Jakarta Selatan. Usiaku saat ini 31 tahun Aku
sudah berkeluarga dengan satu anak yang baru berumur 2
tahun Rio Ia sedang lucu-lucunya Suamiku sebut saja
Mas Edi bekerja sebagai seorang junior manager di salah
satu perusahaan swasta di kawasan CBD dekat Semanggi
Aku dan suamiku saat ini sudah mampu memiliki rumah
sendiri di kawasan Cimanggis Dengan kesibukan kami
masing-masing praktis waktu kebersamaan kami hanyalah
dua hari dalam satu minggu yakni hari Sabtu dan Minggu.
Untuk itu kami memanfaatkan waktu kebersamaan
sebaik-baiknya.
Bagiku hubungan seks dengan suami tidak mengutamakan
kuantitas.Kualitas jauh lebih penting karena dengan
kualitas hubungan yang baik maka kenikmatan yang aku
peroleh justru sangat maksimal Jadi dalam hal hubungan
seks, antara aku dan suamiku tidak ada masalah. Yang
menjadi masalah adalah kadang-kadang aku berfantasi
ingin melakukan hubungan seks dengan orang dari kalangan
lower class Aku sering berfantasi dan sangat terobsesi
untuk berhubungan dengan orang yang memiliki gairah
liar. Hal ini disebabkan karena suamiku selalu
memperlakukanku dengan lembut.Itulah masalahnya
Aku sering membayangkan bagaimana rasanya berhubungan
badan dengan orang-orang yang kasar Mungkin ini semacam
fantasi liarku yang terpendam. Ini mungkin timbul dari
keadaanku yang sejak kecil selalu bergaul dengan
perempuan Soalnya dari keluargaku semuanya terdiri dari
anak perempuan Dari tiga bersaudara sekandung aku
merupakan anak pertama kedua adikku perempuan dan sejak
aku berumur 16 tahun ayahku meninggal sehingga praktis
kami berempat termasuk ibuku perempuan semua dalam satu
rumah.Begitu pula saat bekerja di kantorku jumlah
karyawan terbanyak adalah perempuan! Karyawan laki-laki
hanya beberapa orang termasuk satpam sopir serta office
boy
Kata orang penampilanku sangat menarik Aku tidak
menyombongkan diri memang begitulah kenyataannya.
Kulitku putih bersih. Ukuran tubuhku sangat ideal
menurut pendapatku Tinggi badanku 165 cm dan berat
badanku 55 kg dan ukuran dadaku 36B Dengan keadaan
fisik seperti ini tidak sulit bagiku untuk menaklukkan
lelaki yang kuinginkan.
Di kantorku ada satu orang office boy yang membuatku
tertarik akan kejantanannya Orang itu namanya Parjo,
berasal dari Tegal satu kampung denganku. Ia baru
berusia 21 tahun. Orangnya tinggi besar dan wajahnya
lumayan ganteng Hal yang membuatku kadang terpesona
oleh kejantanannya adalah bau keringatnya yang menyengat
dan asli khas bau lelaki Aku kerap kali membayangkan
bagaimana bila aku disetubuhi olehnya.Aku sering kali
memimpikan bahwa memekku digenjot oleh Batang kontolnya
yang dari luar celananya tampak menggembung menandakan
besarnya isi yang ada didalamnya Inilah salah satu
fantasi liarku yaitu disetubuhi oleh orang yang kasar
seperti dia. Aku mudah saja dekat dengannya karena kami
berasal dari satu kabupaten hanya beda kecamatan.
Sebagai seorang Senior Marketing aku menempati ruang
khusus sebagai kantorku Pembaca jangan membayangkan
kalau ruang khusus di kantorku ruangnya tertutup sama
sekali Tidak ruang kantorku sebenarnya mirip-mirip
aula yang luas Cuma disekat-sekat dengan partisi. Ruang
khusus yang kumaksudkan adalah dalam satu ruangan yang
disekat partisi dengan luas kira-kira 2,5 x 2 m hanya
diperuntukkan bagiku Karyawan lain yang tingkatannya
masih di bawahku biasanya menempati satu ruang yang
disekat secara bersama-sama sekitar 3 atau 4 orang dalam
satu ruangan. Dengan demikian aku mempunyai lebih banyak
privacy di kantorku ini.
Aku kerap kali membuka-buka internet terutama saat-saat
istirahat pada jam-jam menjelang kerja lembur Salah
satu situs yang menjadi favoritku adalah 17Tahun.com
ini. Soalnya dengan membaca kisah-kisahnya fantasiku
bisa melayang sesuai dengan alur cerita yang dibawakan
si penulis Aku tak peduli kalau itu kisah nyata atau
cuma karangan si penulis.. Yang penting bagiku bisa
memuaskan imajinasiku titik! Oh ya..Karena
kesibukanku aku kerap kali harus bekerja lembur sore
hari hingga sampai jam 20.00 aku baru keluar kantor.
Dalam satu minggu mungkin aku kerja lembur selama 3
hari Bagiku lembur lebih baik dibandingkan harus
terkena macet di jalan yang tiap hari selalu menghantui
Jakarta. Yach.. Dari pada waktu terbuang karena macet di
jalanan mendingan kerja lembur bisa dapat tambahan uang
belanja iya kan?
Suatu sore seperti biasanya saat menjelang lembur aku
mulai asyik membuka-buka kisah-kisah Erotisdi situs
ini Suasana kantor sudah mulai sepi karena karyawan
sudah mulai meninggalkan tempatnya masing-masing. Hal
ini sudah biasa bagiku dan tidak menjadi sesuatu yang
istimewa sehingga aku cuma menyahut kecil saat satu-demi
satu rekan-rekanku pamitan mau pulang duluan.
Aku mulai terangsang saat membaca kisah-kisah yang
benar-benar erotis Ingatanku jadi melayang pada fantasi
liar yang selalu mengobsesiku Entah karena kebetulan
atau memang nasib sedang mujur..Ternyata office boy
yang menjadi incaranku saat itu sedang membersihkan
ruang meeting yang besok pagi akan digunakan untuk rapat
evaluasi bulanan Ruang meeting itu persis berada di
samping ruanganku sehingga saat si Parjo lewat
keringatnya yang baunya menusuk sempat tercium olehku.
Fantasiku kian menggelora begitu mengendus aroma
keringatnya itu.
Aku segera mencari akal bagaimana caranya agar si Parjo
mendekatiku Akhirnya aku punya akal untuk menyuruhnya
membersihkan ruanganku yang sengaja kubuat berantakan.
Ini kumaksudkan agar Parjo berada dekat denganku dan aku
bisa terus mengendus keringatnya yang seksi itu.
Dengan patuh akhirnya Parjo datang juga ke ruanganku dan
mulai membereskan tempatku yang memang berantakan. Aku
masih tetap membuka situs ngeres ini sambil menghirup
aroma keringatnya yang semakin menyengat saat ia mulai
bekerja Aku sempat meliriknya saat ia mencuri-curi
pandang ke arah pahaku yang setengah terbuka Aku memang
memakai rok pendek sehingga pahaku yang putih jenjang
kelihatan sangat indah dan sangat kontras dengan rok
pendekku yang berwarna gelap. Parjo memalingkan wajahnya
dengan malu saat kutangkap basah mencuri-curi pandang ke
arah pahaku.
Aku tetap pura-pura sibuk melihat monitor sambil membaca
cerita erotis yang tersaji di depanku Parjo yang sedang
berjongkok membersihkan kolong mejaku tampak berhenti
bergerak. Dengan sudut mataku kulihat ia sedang
memperhatikan kedua pahaku dari kolong mejaku Kubiarkan
saja hal itu terjadi. Iseng-iseng aku menggodanya agar
ia pusing sendiri melihat keindahan pahaku
Aku tidak menduga kalau ternyata Parjo seberani itu.
Tiba-tiba aku merasa ada benda hangat menyentuh pahaku
yang setengah terbuka Aku tercekat mendapati ia senekat
itu, padahal sempat kudengar masih ada suara orang lain
yang sedang bercakap-cakap di ruang sebelah.Ternyata
masih ada dua orang kolegaku yang belum keluar Mereka
sedang bersiap-siap pulang dan sedang berjalan mendekat
ke ruanganku untuk pamitan Aku tidak berani berteriak
saat tangan Parjo yang nakal mulai menggerayangi pahaku
dari kolong mejaku Aku hanya berusaha mengatupkan kedua
pahaku agar tangannya tidak bergerak terlalu jauh. Aku
menggigit bibirku menahan geli saat tangannya yang kasar
mengelus-elus paha bagian dalamku dan tangannya yang
terjepit kedua pahaku berusaha bergerak-gerak ke atas
Mbak Linda.. Mau lembur lagi terdengar suara Ida salah
seorang staf bagian purchasing menyapaku dari luar
ruangan.
Ehh.. Ii.. Iya habis buat persiapan meeting besok aku
tergagap menjawab pertanyaannya.
Aku khawatir kalau-kalau si Ida dan Dewi yang saat itu
belum pulang masuk ke ruanganku dan tahu apa yang
terjadi. Yang kurang ajar lagi, ternyata tangan Parjo
terus memaksa bergerak ke atas hingga aku tak mampu
menahannya lagi Kini tangannya sudah mulai meraba dan
meremas vaginaku dari luar CD nylonku. Aku yang tadi
sudah terangsang karena bacaan cerita ngeres semakin
terangsang lagi dengan perlakuan Parjo itu.
Kita pulang duluan ya Mbak.. Sampai ketemu besok! Salam
buat Rio si kecil
Suara Dewi sedikit melegakanku karena kekhawatiranku
kalau mereka akan nyelonong ke ruanganku tidak terjadi
Mereka berdua langsung keluar ruangan Kini di kantor
hanya tinggal aku dan Parjo yang saat itu masih sibuk
meremas vaginaku dari luar CD-ku.
Aku yang sudah sangat terangsang tidak dapat menolak
lagi apa yang ia perbuat Tanpa sadar aku membuka kedua
pahaku agak lebar Mendapat angin seperti itu, jari
Parjo yang nakal segera menyusup ke dalam CD-ku dan
mulai mengorek-ngorek lubang vaginaku yang sudah mulai
basah Napasku sudah mulai memburu menahan gejolak yang
mulai mendesak.
Konsentrasiku membaca sudah mulai hilang karena
pandangan mataku mulai kabur menerima rangsangan Parjo.
Kini bukan hanya tangannya yang aktif bergerilya di
selangkanganku yang sedikit terbuka Lidah Parjo pun
mulai bergerak menjilati kedua pahaku sambil bersimpuh
di depan kursiku Rok pendekku dipaksanya terbuka hingga
pahaku semakin terbuka.
Lidah Parjo yang panas menggelora mulai bergerak-gerak
liar menyapu seluruh permukaan kulit pahaku yang sangat
sensitif Tubuhku semakin menggigil menahan geli saat
lidahnya menyusuri kulit pahaku disertai dengan
gigitan-gigitan kecil. Gila, Parjo rupanya tahu kalau
aku sedang membuka cerita ngeres saat ia masuk dan
kusuruh membersihkan ruanganku sehingga ia berani
berbuat kurang ajar padaku. Aku sebetulnya tadi cuma
menggoda saja Aku tidak menduga kalau akan sejauh ini.
Jo.. Jang.. anhh aku mendesis tapi tidak berani
berteriak karena takut kalau ada orang yang mendengar.
namun Parjo rupanya sudah kesetanan Pantatku ditariknya
ke bawah hingga aku terduduk di ujung kursiku. Hal ini
memudahkan Parjo menyingkap rokku dan menarik CD-ku
hingga ke lututku. Tanpa membuang waktu, Parjo
mengangkat kedua pahaku dan mementangkannya di atas
kepalanya. Wajahnya menyuruk ke selangkanganku dan
lidahnya menghunjam ke dalam lubang vaginaku yang sudah
sangat basah.Aku tak mampu bergerak lagi Tangannya
yang kokoh memegang erat kedua pahaku hingga tak bisa
lagi bergerak Aku takut memberontak karena aku sudah
duduk di ujung kursi jadi kalau bergerak dengan keras
aku mungkin bisa jatuh.
Aku hanya pasrah dan menikmati saja apa yang seharusnya
tidak boleh kulakukan. Aku memang terobsesi bercinta
dengan orang kasar seperti dia namun itu hanya sebatas
fantasi liarku Aku tidak ingin mengkhianati suamiku.
Desakan birahi semakin menyergapku saat lidah Parjo
menyeruak masuk ke dalam lubang vaginaku dan bergerak
kasar menggesek-gesek menggelitik lubang vaginaku.
Lidahnya yang kasar bergerak liar semakin dalam ke dalam
lubang kemaluanku Napasnya yang menggemuruh kurasakan
menghembus bibir vaginaku.
Mataku mulai berkunang-kunang menahan gejolak nafsuku
yang kian meledak-ledak Perutku sudah mulai kejang
karena bibir Parjo mulai menyedot-nyedot itilku yang
sudah sangat membengkak Aku hampir saja mencapai
orgasme saat tiba-tiba telepon di mejaku berdering.
Jo.. Stop.. Stopp Seolah-olah tersadar akan keadaanku,
aku segera berteriak keras menghentikan aktivitas Parjo.
Ma.. Maaf Bu.. ujarnya.
Mungkin karena takut aku akan berteriak Parjo segera
berhenti dan langsung keluar ruanganku serta menghilang
ke dalam meeting room. Aku segera membereskan pakaianku
yang acak-acakan dan mengatur napas sebelum mengangkat
telepon.
Halloo.. sapaku di telepon.
Mah.. Ini aku Edy! Mau pulang sama-sama enggak?
terdengar suara suamiku di seberang sana.
I.. Iya.. Aku tunggu Pah.. akhirnya aku memutuskan
untuk jadi lembur hari itu.
Aku merasa bersalah dengan suamiku Untung saja tadi
suamiku menelepon hingga aku tidak berbuat terlalu jauh
dengan si Parjo. Untuk menutupi rasa bersalahku
sekaligus menuntaskan apa yang tadi telah dimulai oleh
Parjo malam itu aku mengajak suamiku bermain cinta. Aku
melayani suamiku secara total Kami yang biasanya
bermain cinta sekali malam itu aku meminta suamiku
menyetubuhiku hingga tiga kali Gila! Untung saja
suamiku tidak terlalu curiga dengan keganjilan ini. Hari
ini aku selamat dari perbuatan selingkuh.
Waktu berjalan begitu cepat Tak terasa sudah hampir
satu bulan sejak kejadian waktu aku hampir saja
mengkhianati suamiku dengan kejadian di ruangan
kantorku Aku pun sudah mulai dapat melupakan kejadian
itu soalnya selama ini aku juga hampir tidak pernah
melihat Parjo. Aku pun tidak berusaha ingin mengetahui
keberadaannya.
Kira-kira satu minggu menjelang bulan puasa kegiatanku
semakin bertambah sibuk. Aku harus banyak mempersiapkan
kegiatan promosi menjelang penjualan untuk hari raya
lebaran nanti Untuk itu aku banyak melakukan lembur
seperti biasanya.
Aku masih ingat saat itu hari Kamis tanggal 7 Oktober,
aku seperti biasanya lembur di kantor. Saat itu yang ada
di kantor hanyalah aku dan Ida yang juga sedang lembur
menyelesaikan tugasnya Kira-kira pukul 18.00 Ida
mendatangi ruanganku dan mengajakku pulang bersama-sama,
namun aku yang masih harus menyelesaikan beberapa
laporan memintanya untuk pulang duluan, sehingga praktis
di kantor hanya tinggal aku sendirian Aku tidak takut
karena sudah terbiasa, lagi pula ada security yang
selalu berjaga-jaga di lobby bawah di lantai satu.
Entah karena ruangan AC yang dingin atau mungkin karena
sejak sore tadi aku belum ke rest room maka aku merasa
ingin sekali buang air kecil. Karena desakan itu aku pun
meninggalkan ruanganku dan pergi ke rest room yang
letaknya di luar ruangan kantor namun masih satu lantai
dengan kantorku. Karena aku yakin sudah tidak ada orang
lain, maka aku melepas CD-ku dan memasukannya ke tasku
sebelum ke rest room. Hal ini kulakukan agar mudah
melepas hajatku nanti Praktis saat itu aku tanpa
mengenakan CD saat pergi ke rest room. Toh rok pendekku
cukup tebal, jadi kalau pun masih ada orang tidak
bakalan ketahuan, pikirku.
Keadaan memang sepi di kantor. Saat aku melewati koridor
di samping kantorku pun tidak tampak ada satu orang pun
di sana Aku lalu masuk ke rest room dan menutup pintu
kemudian langsung menghambur masuk ke salah satu toilet
yang berjajar di sana. Aku merasa lega sekali setelah
hajatku yang sedari tadi merongrongku terlepas sudah.
Kini aku bisa kembali bekerja dengan tenang.
Saat itu aku sedang merapikan pakaianku di depan cermin
di ruangan rest room Aku terkejut setengah mati saat
aku tersadar bahwa ternyata di rest room sudah ada orang
lain selain diriku Yang lebih mengejutkan ternyata
orang itu adalah Parjo yang sedari tadi memperhatikan
diriku saat mematut diriku di depan cermin.
Belum sempat hilang rasa terkejutku Parjo sudah
mendatangi dan langsung memeluk tubuhku. Aku yang
termasuk sudah cukup tinggi untuk ukuran wanita ternyata
masih terlalu kecil bila dibandingkan dengan Parjo.
Mungkin tingginya sekitar 175-an lebih karena ternyata
tinggi tubuhku hanya sebatas hidungnya saja. Selain
tinggi tubuh Parjo sangat kekar dan tegap hingga aku
tak mampu bergerak saat kedua tangannya yang kokoh
menyergapku.
Didekapnya tubuhku erat-erat dengan kedua lengannya yang
kokoh. Kemudian sambil sedikit menundukkan kepalanya,
bibir Parjo yang tebal mulai menyentuh bibirku. Lidahnya
mulai menerobos bibirku dan mencari-cari lidahku.
Napasnya mendengus-dengus menggebu-gebu. Aku tidak mampu
menghindar karena tubuhku terjepit lengannya yang begitu
kokoh.
Hmmngghh.. Ughh..saat lidah Parjo dapat menemukan
lidahku ia mulai mengerang dengan suara yang
benar-benar maskulin. Aku yang tadinya berusaha
meronta-ronta mulai berdesir darahku mendengar erangan
maskulinnya itu.
Aku merasa betapa dekapan Parjo begitu ketat menarik
tubuhku hingga tubuhku dan tubuhnya berhimpitan sangat
ketat. Aku dapat merasakan ada benda yang mengganjal di
perutku dari balik celana Parjo Tangan Parjo yang
mendekapku mulai bergerak nakal Satu tangannya mulai
meremas buah pantatku dari luar rok ketatku sedangkan
tangan satunya sangat ketat mendekap punggungku.
Aku mulai terangsang saat lidah Parjo yang bergerak liar
di dalam mulutku mulai mendorong-dorong lidahku dan
tangannya yang tadinya meremas-remas buah pantatku mulai
menyingkap rokku ke atas Rokku ditariknya ke atas
hingga pantatku yang tidak tertutup CD segera tersentuh
langsung oleh telapak tangannya yang kasar. Aku
menggerinjal karena tangannya yang kasar terasa geli di
pantatku yang halus.
Hhsshh.. Oughh.. tanpa sadar aku sedikit melenguh
karena tangan kasar Parjo meremas buah pantatku yang
terbuka dengan gemasnya Napasku mulai memburu dan
gairahku mulai terusik Apalagi bau keringat Parjo yang
menusuk sangat maskulin dalam penciumanku.
Ja.. Jangan.. Joo.. Ohh.. Sshh antara sadar dan tidak
aku masih sempat meronta dan mulutku masih mencoba
mencegah perbuatan Parjo lebih jauh. Namun seolah tak
peduli dengan desisanku atau mungkin karena penolakanku
tidak begitu sungguh-sungguh Parjo tetap saja
merangsekku dengan serbuan-serbuan erotisnya.
Lidah Parjo terus saja menjilat-jilat mulutku dan turun
ke daguku Aku semakin gelisah menerima rangsangan ini
apalagi tangan Parjo yang tadinya meremas-remasa
pantatku kini bergeser ke depan dan mulai mengelus-elus
daerah perut di bagian bawah pusarku Tubuhku
bergoyang-goyang kegelian menahan serbuan tangan nakal
Parjo yang sudah mulai merambah daerah selangkanganku.
Joo.. Jang.. Jangannhh.. Ohh.. aku semakin mendesis
antara menolak dan tidak.
Tangan Parjo yang nakal semakin liar mengaduk-aduk
daerah sensitifku Mulutnya kian gencar menyedot-nyedot
leherku Seolah tak peduli dengan rengekanku Parjo
terus saja bergerak. Kini tangannya bahkan mulai
meremas-remas labia mayoraku yang sudah mulai basah
berlendir.
Tubuhku tersentak saat jari tangan Parjo mulai menyusup
ke dalam labia mayoraku dan mulai mengorek-korek
tonjolan kelentitku. Digerakannya jarinya berputar-putar
menggesek kelentitku Kakiku seolah sudah tak bertenaga
hingga tubuhku sudah tersandar sepenuhnya di pelukan
Parjo. Sambil terus memutar-mutar jarinya di tonjolan
kelentitku Parjo mulai mendorong tubuhku dan diangkat
untuk didudukkan di atas toilet rest room yang dingin
itu. Aku yang sudah mulai pasrah hanya diam saja atas
perlakuannya.
Parjo lalu melepaskan jarinya dari selangkanganku dan ia
mulai berjongkok di hadapanku Wajahnya berada dekat
sekali dengan Selangkanganku yang terbuka lebar.
Aw.. Ohh.. tubuhku kembali tersentak saat tiba-tiba
Parjo menyurukkan wajahnya ke selangkanganku dan
mulutnya menyedot-nyedot bibir kemaluanku.
Lidahnya yang panas menerobos masuk di antara labia
mayoraku dan mengais-ngais daging hangat lubang
vaginaku Tanpa sadar aku meremas rambut Parjo yang
jabrik itu Tanpa bicara Parjo terus bekerja! Ya
sedikit bicara banyak bekerja Ini benar-benar tepat
untuk keadaan Parjo saat itu Lidahnya kini mulai
mempermainkan kelentitku yang sudah semakin mengembang.
Perutku mulai kejang karena menahan kenikmatan yang
hampir meledak
Shh.. Ouhh.. Shh.. Ter.. Rushh Jo.. bibirku tak
henti-hentinya berdecap menahan kenikmatan yang mulai
naik ke ubun-ubunku.
Aku yang tadinya berkata jangan sekarang meminta Parjo
untuk terus Tanganku tanpa sadar merengkuh kepala Parjo
agar semakin ketat menempel ke selangkanganku. Rupanya
Parjo tahu kalau aku sudah hampir mencapai orgasme.
Lidahnya semakin gila mempermainkan kelentitku. Bibirnya
menyedot seluruh cairan yang semakin membuat vaginaku
basah Aku hampir saja mencapai klimaks saat tiba-tiba
Parjo menarik kepalanya dari selangkanganku. Aku hampir
saja terjatuh dari dudukku karena pantatku tanpa sadar
bergerak maju mengejar wajah Parjo yang ditariknya.
Parjo benar-benar mempermainkan aku. Saat aku sudah
menjelang MELUMAT CERITA MALAM
Written By Anonim on Sabtu, 16 Februari 2013 | 11:21:00 AM
MELUMAT CERITA MALAM ini terjadi sekitar 5 tahun yang lalu saat aku masih bekerja di BANJARMASIN kalau kalian mau tahu alur ceritanya silahkan simak...
Sebut saja namaku Linda Aku saat ini bekerja
sebagai seorang senior marketing di suatu perusahaan
multinasional yang berkantor di salah satu gedung di
kawasan Jakarta Selatan. Usiaku saat ini 31 tahun Aku
sudah berkeluarga dengan satu anak yang baru berumur 2
tahun Rio Ia sedang lucu-lucunya Suamiku sebut saja
Mas Edi bekerja sebagai seorang junior manager di salah
satu perusahaan swasta di kawasan CBD dekat Semanggi
Aku dan suamiku saat ini sudah mampu memiliki rumah
sendiri di kawasan Cimanggis Dengan kesibukan kami
masing-masing praktis waktu kebersamaan kami hanyalah
dua hari dalam satu minggu yakni hari Sabtu dan Minggu.
Untuk itu kami memanfaatkan waktu kebersamaan
sebaik-baiknya.
Bagiku hubungan seks dengan suami tidak mengutamakan
kuantitas.Kualitas jauh lebih penting karena dengan
kualitas hubungan yang baik maka kenikmatan yang aku
peroleh justru sangat maksimal Jadi dalam hal hubungan
seks, antara aku dan suamiku tidak ada masalah. Yang
menjadi masalah adalah kadang-kadang aku berfantasi
ingin melakukan hubungan seks dengan orang dari kalangan
lower class Aku sering berfantasi dan sangat terobsesi
untuk berhubungan dengan orang yang memiliki gairah
liar. Hal ini disebabkan karena suamiku selalu
memperlakukanku dengan lembut.Itulah masalahnya
Aku sering membayangkan bagaimana rasanya berhubungan
badan dengan orang-orang yang kasar Mungkin ini semacam
fantasi liarku yang terpendam. Ini mungkin timbul dari
keadaanku yang sejak kecil selalu bergaul dengan
perempuan Soalnya dari keluargaku semuanya terdiri dari
anak perempuan Dari tiga bersaudara sekandung aku
merupakan anak pertama kedua adikku perempuan dan sejak
aku berumur 16 tahun ayahku meninggal sehingga praktis
kami berempat termasuk ibuku perempuan semua dalam satu
rumah.Begitu pula saat bekerja di kantorku jumlah
karyawan terbanyak adalah perempuan! Karyawan laki-laki
hanya beberapa orang termasuk satpam sopir serta office
boy
Kata orang penampilanku sangat menarik Aku tidak
menyombongkan diri memang begitulah kenyataannya.
Kulitku putih bersih. Ukuran tubuhku sangat ideal
menurut pendapatku Tinggi badanku 165 cm dan berat
badanku 55 kg dan ukuran dadaku 36B Dengan keadaan
fisik seperti ini tidak sulit bagiku untuk menaklukkan
lelaki yang kuinginkan.
Di kantorku ada satu orang office boy yang membuatku
tertarik akan kejantanannya Orang itu namanya Parjo,
berasal dari Tegal satu kampung denganku. Ia baru
berusia 21 tahun. Orangnya tinggi besar dan wajahnya
lumayan ganteng Hal yang membuatku kadang terpesona
oleh kejantanannya adalah bau keringatnya yang menyengat
dan asli khas bau lelaki Aku kerap kali membayangkan
bagaimana bila aku disetubuhi olehnya.Aku sering kali
memimpikan bahwa memekku digenjot oleh Batang kontolnya
yang dari luar celananya tampak menggembung menandakan
besarnya isi yang ada didalamnya Inilah salah satu
fantasi liarku yaitu disetubuhi oleh orang yang kasar
seperti dia. Aku mudah saja dekat dengannya karena kami
berasal dari satu kabupaten hanya beda kecamatan.
Sebagai seorang Senior Marketing aku menempati ruang
khusus sebagai kantorku Pembaca jangan membayangkan
kalau ruang khusus di kantorku ruangnya tertutup sama
sekali Tidak ruang kantorku sebenarnya mirip-mirip
aula yang luas Cuma disekat-sekat dengan partisi. Ruang
khusus yang kumaksudkan adalah dalam satu ruangan yang
disekat partisi dengan luas kira-kira 2,5 x 2 m hanya
diperuntukkan bagiku Karyawan lain yang tingkatannya
masih di bawahku biasanya menempati satu ruang yang
disekat secara bersama-sama sekitar 3 atau 4 orang dalam
satu ruangan. Dengan demikian aku mempunyai lebih banyak
privacy di kantorku ini.
Aku kerap kali membuka-buka internet terutama saat-saat
istirahat pada jam-jam menjelang kerja lembur Salah
satu situs yang menjadi favoritku adalah 17Tahun.com
ini. Soalnya dengan membaca kisah-kisahnya fantasiku
bisa melayang sesuai dengan alur cerita yang dibawakan
si penulis Aku tak peduli kalau itu kisah nyata atau
cuma karangan si penulis.. Yang penting bagiku bisa
memuaskan imajinasiku titik! Oh ya..Karena
kesibukanku aku kerap kali harus bekerja lembur sore
hari hingga sampai jam 20.00 aku baru keluar kantor.
Dalam satu minggu mungkin aku kerja lembur selama 3
hari Bagiku lembur lebih baik dibandingkan harus
terkena macet di jalan yang tiap hari selalu menghantui
Jakarta. Yach.. Dari pada waktu terbuang karena macet di
jalanan mendingan kerja lembur bisa dapat tambahan uang
belanja iya kan?
Suatu sore seperti biasanya saat menjelang lembur aku
mulai asyik membuka-buka kisah-kisah Erotisdi situs
ini Suasana kantor sudah mulai sepi karena karyawan
sudah mulai meninggalkan tempatnya masing-masing. Hal
ini sudah biasa bagiku dan tidak menjadi sesuatu yang
istimewa sehingga aku cuma menyahut kecil saat satu-demi
satu rekan-rekanku pamitan mau pulang duluan.
Aku mulai terangsang saat membaca kisah-kisah yang
benar-benar erotis Ingatanku jadi melayang pada fantasi
liar yang selalu mengobsesiku Entah karena kebetulan
atau memang nasib sedang mujur..Ternyata office boy
yang menjadi incaranku saat itu sedang membersihkan
ruang meeting yang besok pagi akan digunakan untuk rapat
evaluasi bulanan Ruang meeting itu persis berada di
samping ruanganku sehingga saat si Parjo lewat
keringatnya yang baunya menusuk sempat tercium olehku.
Fantasiku kian menggelora begitu mengendus aroma
keringatnya itu.
Aku segera mencari akal bagaimana caranya agar si Parjo
mendekatiku Akhirnya aku punya akal untuk menyuruhnya
membersihkan ruanganku yang sengaja kubuat berantakan.
Ini kumaksudkan agar Parjo berada dekat denganku dan aku
bisa terus mengendus keringatnya yang seksi itu.
Dengan patuh akhirnya Parjo datang juga ke ruanganku dan
mulai membereskan tempatku yang memang berantakan. Aku
masih tetap membuka situs ngeres ini sambil menghirup
aroma keringatnya yang semakin menyengat saat ia mulai
bekerja Aku sempat meliriknya saat ia mencuri-curi
pandang ke arah pahaku yang setengah terbuka Aku memang
memakai rok pendek sehingga pahaku yang putih jenjang
kelihatan sangat indah dan sangat kontras dengan rok
pendekku yang berwarna gelap. Parjo memalingkan wajahnya
dengan malu saat kutangkap basah mencuri-curi pandang ke
arah pahaku.
Aku tetap pura-pura sibuk melihat monitor sambil membaca
cerita erotis yang tersaji di depanku Parjo yang sedang
berjongkok membersihkan kolong mejaku tampak berhenti
bergerak. Dengan sudut mataku kulihat ia sedang
memperhatikan kedua pahaku dari kolong mejaku Kubiarkan
saja hal itu terjadi. Iseng-iseng aku menggodanya agar
ia pusing sendiri melihat keindahan pahaku
Aku tidak menduga kalau ternyata Parjo seberani itu.
Tiba-tiba aku merasa ada benda hangat menyentuh pahaku
yang setengah terbuka Aku tercekat mendapati ia senekat
itu, padahal sempat kudengar masih ada suara orang lain
yang sedang bercakap-cakap di ruang sebelah.Ternyata
masih ada dua orang kolegaku yang belum keluar Mereka
sedang bersiap-siap pulang dan sedang berjalan mendekat
ke ruanganku untuk pamitan Aku tidak berani berteriak
saat tangan Parjo yang nakal mulai menggerayangi pahaku
dari kolong mejaku Aku hanya berusaha mengatupkan kedua
pahaku agar tangannya tidak bergerak terlalu jauh. Aku
menggigit bibirku menahan geli saat tangannya yang kasar
mengelus-elus paha bagian dalamku dan tangannya yang
terjepit kedua pahaku berusaha bergerak-gerak ke atas
Mbak Linda.. Mau lembur lagi terdengar suara Ida salah
seorang staf bagian purchasing menyapaku dari luar
ruangan.
Ehh.. Ii.. Iya habis buat persiapan meeting besok aku
tergagap menjawab pertanyaannya.
Aku khawatir kalau-kalau si Ida dan Dewi yang saat itu
belum pulang masuk ke ruanganku dan tahu apa yang
terjadi. Yang kurang ajar lagi, ternyata tangan Parjo
terus memaksa bergerak ke atas hingga aku tak mampu
menahannya lagi Kini tangannya sudah mulai meraba dan
meremas vaginaku dari luar CD nylonku. Aku yang tadi
sudah terangsang karena bacaan cerita ngeres semakin
terangsang lagi dengan perlakuan Parjo itu.
Kita pulang duluan ya Mbak.. Sampai ketemu besok! Salam
buat Rio si kecil
Suara Dewi sedikit melegakanku karena kekhawatiranku
kalau mereka akan nyelonong ke ruanganku tidak terjadi
Mereka berdua langsung keluar ruangan Kini di kantor
hanya tinggal aku dan Parjo yang saat itu masih sibuk
meremas vaginaku dari luar CD-ku.
Aku yang sudah sangat terangsang tidak dapat menolak
lagi apa yang ia perbuat Tanpa sadar aku membuka kedua
pahaku agak lebar Mendapat angin seperti itu, jari
Parjo yang nakal segera menyusup ke dalam CD-ku dan
mulai mengorek-ngorek lubang vaginaku yang sudah mulai
basah Napasku sudah mulai memburu menahan gejolak yang
mulai mendesak.
Konsentrasiku membaca sudah mulai hilang karena
pandangan mataku mulai kabur menerima rangsangan Parjo.
Kini bukan hanya tangannya yang aktif bergerilya di
selangkanganku yang sedikit terbuka Lidah Parjo pun
mulai bergerak menjilati kedua pahaku sambil bersimpuh
di depan kursiku Rok pendekku dipaksanya terbuka hingga
pahaku semakin terbuka.
Lidah Parjo yang panas menggelora mulai bergerak-gerak
liar menyapu seluruh permukaan kulit pahaku yang sangat
sensitif Tubuhku semakin menggigil menahan geli saat
lidahnya menyusuri kulit pahaku disertai dengan
gigitan-gigitan kecil. Gila, Parjo rupanya tahu kalau
aku sedang membuka cerita ngeres saat ia masuk dan
kusuruh membersihkan ruanganku sehingga ia berani
berbuat kurang ajar padaku. Aku sebetulnya tadi cuma
menggoda saja Aku tidak menduga kalau akan sejauh ini.
Jo.. Jang.. anhh aku mendesis tapi tidak berani
berteriak karena takut kalau ada orang yang mendengar.
namun Parjo rupanya sudah kesetanan Pantatku ditariknya
ke bawah hingga aku terduduk di ujung kursiku. Hal ini
memudahkan Parjo menyingkap rokku dan menarik CD-ku
hingga ke lututku. Tanpa membuang waktu, Parjo
mengangkat kedua pahaku dan mementangkannya di atas
kepalanya. Wajahnya menyuruk ke selangkanganku dan
lidahnya menghunjam ke dalam lubang vaginaku yang sudah
sangat basah.Aku tak mampu bergerak lagi Tangannya
yang kokoh memegang erat kedua pahaku hingga tak bisa
lagi bergerak Aku takut memberontak karena aku sudah
duduk di ujung kursi jadi kalau bergerak dengan keras
aku mungkin bisa jatuh.
Aku hanya pasrah dan menikmati saja apa yang seharusnya
tidak boleh kulakukan. Aku memang terobsesi bercinta
dengan orang kasar seperti dia namun itu hanya sebatas
fantasi liarku Aku tidak ingin mengkhianati suamiku.
Desakan birahi semakin menyergapku saat lidah Parjo
menyeruak masuk ke dalam lubang vaginaku dan bergerak
kasar menggesek-gesek menggelitik lubang vaginaku.
Lidahnya yang kasar bergerak liar semakin dalam ke dalam
lubang kemaluanku Napasnya yang menggemuruh kurasakan
menghembus bibir vaginaku.
Mataku mulai berkunang-kunang menahan gejolak nafsuku
yang kian meledak-ledak Perutku sudah mulai kejang
karena bibir Parjo mulai menyedot-nyedot itilku yang
sudah sangat membengkak Aku hampir saja mencapai
orgasme saat tiba-tiba telepon di mejaku berdering.
Jo.. Stop.. Stopp Seolah-olah tersadar akan keadaanku,
aku segera berteriak keras menghentikan aktivitas Parjo.
Ma.. Maaf Bu.. ujarnya.
Mungkin karena takut aku akan berteriak Parjo segera
berhenti dan langsung keluar ruanganku serta menghilang
ke dalam meeting room. Aku segera membereskan pakaianku
yang acak-acakan dan mengatur napas sebelum mengangkat
telepon.
Halloo.. sapaku di telepon.
Mah.. Ini aku Edy! Mau pulang sama-sama enggak?
terdengar suara suamiku di seberang sana.
I.. Iya.. Aku tunggu Pah.. akhirnya aku memutuskan
untuk jadi lembur hari itu.
Aku merasa bersalah dengan suamiku Untung saja tadi
suamiku menelepon hingga aku tidak berbuat terlalu jauh
dengan si Parjo. Untuk menutupi rasa bersalahku
sekaligus menuntaskan apa yang tadi telah dimulai oleh
Parjo malam itu aku mengajak suamiku bermain cinta. Aku
melayani suamiku secara total Kami yang biasanya
bermain cinta sekali malam itu aku meminta suamiku
menyetubuhiku hingga tiga kali Gila! Untung saja
suamiku tidak terlalu curiga dengan keganjilan ini. Hari
ini aku selamat dari perbuatan selingkuh.
Waktu berjalan begitu cepat Tak terasa sudah hampir
satu bulan sejak kejadian waktu aku hampir saja
mengkhianati suamiku dengan kejadian di ruangan
kantorku Aku pun sudah mulai dapat melupakan kejadian
itu soalnya selama ini aku juga hampir tidak pernah
melihat Parjo. Aku pun tidak berusaha ingin mengetahui
keberadaannya.
Kira-kira satu minggu menjelang bulan puasa kegiatanku
semakin bertambah sibuk. Aku harus banyak mempersiapkan
kegiatan promosi menjelang penjualan untuk hari raya
lebaran nanti Untuk itu aku banyak melakukan lembur
seperti biasanya.
Aku masih ingat saat itu hari Kamis tanggal 7 Oktober,
aku seperti biasanya lembur di kantor. Saat itu yang ada
di kantor hanyalah aku dan Ida yang juga sedang lembur
menyelesaikan tugasnya Kira-kira pukul 18.00 Ida
mendatangi ruanganku dan mengajakku pulang bersama-sama,
namun aku yang masih harus menyelesaikan beberapa
laporan memintanya untuk pulang duluan, sehingga praktis
di kantor hanya tinggal aku sendirian Aku tidak takut
karena sudah terbiasa, lagi pula ada security yang
selalu berjaga-jaga di lobby bawah di lantai satu.
Entah karena ruangan AC yang dingin atau mungkin karena
sejak sore tadi aku belum ke rest room maka aku merasa
ingin sekali buang air kecil. Karena desakan itu aku pun
meninggalkan ruanganku dan pergi ke rest room yang
letaknya di luar ruangan kantor namun masih satu lantai
dengan kantorku. Karena aku yakin sudah tidak ada orang
lain, maka aku melepas CD-ku dan memasukannya ke tasku
sebelum ke rest room. Hal ini kulakukan agar mudah
melepas hajatku nanti Praktis saat itu aku tanpa
mengenakan CD saat pergi ke rest room. Toh rok pendekku
cukup tebal, jadi kalau pun masih ada orang tidak
bakalan ketahuan, pikirku.
Keadaan memang sepi di kantor. Saat aku melewati koridor
di samping kantorku pun tidak tampak ada satu orang pun
di sana Aku lalu masuk ke rest room dan menutup pintu
kemudian langsung menghambur masuk ke salah satu toilet
yang berjajar di sana. Aku merasa lega sekali setelah
hajatku yang sedari tadi merongrongku terlepas sudah.
Kini aku bisa kembali bekerja dengan tenang.
Saat itu aku sedang merapikan pakaianku di depan cermin
di ruangan rest room Aku terkejut setengah mati saat
aku tersadar bahwa ternyata di rest room sudah ada orang
lain selain diriku Yang lebih mengejutkan ternyata
orang itu adalah Parjo yang sedari tadi memperhatikan
diriku saat mematut diriku di depan cermin.
Belum sempat hilang rasa terkejutku Parjo sudah
mendatangi dan langsung memeluk tubuhku. Aku yang
termasuk sudah cukup tinggi untuk ukuran wanita ternyata
masih terlalu kecil bila dibandingkan dengan Parjo.
Mungkin tingginya sekitar 175-an lebih karena ternyata
tinggi tubuhku hanya sebatas hidungnya saja. Selain
tinggi tubuh Parjo sangat kekar dan tegap hingga aku
tak mampu bergerak saat kedua tangannya yang kokoh
menyergapku.
Didekapnya tubuhku erat-erat dengan kedua lengannya yang
kokoh. Kemudian sambil sedikit menundukkan kepalanya,
bibir Parjo yang tebal mulai menyentuh bibirku. Lidahnya
mulai menerobos bibirku dan mencari-cari lidahku.
Napasnya mendengus-dengus menggebu-gebu. Aku tidak mampu
menghindar karena tubuhku terjepit lengannya yang begitu
kokoh.
Hmmngghh.. Ughh..saat lidah Parjo dapat menemukan
lidahku ia mulai mengerang dengan suara yang
benar-benar maskulin. Aku yang tadinya berusaha
meronta-ronta mulai berdesir darahku mendengar erangan
maskulinnya itu.
Aku merasa betapa dekapan Parjo begitu ketat menarik
tubuhku hingga tubuhku dan tubuhnya berhimpitan sangat
ketat. Aku dapat merasakan ada benda yang mengganjal di
perutku dari balik celana Parjo Tangan Parjo yang
mendekapku mulai bergerak nakal Satu tangannya mulai
meremas buah pantatku dari luar rok ketatku sedangkan
tangan satunya sangat ketat mendekap punggungku.
Aku mulai terangsang saat lidah Parjo yang bergerak liar
di dalam mulutku mulai mendorong-dorong lidahku dan
tangannya yang tadinya meremas-remas buah pantatku mulai
menyingkap rokku ke atas Rokku ditariknya ke atas
hingga pantatku yang tidak tertutup CD segera tersentuh
langsung oleh telapak tangannya yang kasar. Aku
menggerinjal karena tangannya yang kasar terasa geli di
pantatku yang halus.
Hhsshh.. Oughh.. tanpa sadar aku sedikit melenguh
karena tangan kasar Parjo meremas buah pantatku yang
terbuka dengan gemasnya Napasku mulai memburu dan
gairahku mulai terusik Apalagi bau keringat Parjo yang
menusuk sangat maskulin dalam penciumanku.
Ja.. Jangan.. Joo.. Ohh.. Sshh antara sadar dan tidak
aku masih sempat meronta dan mulutku masih mencoba
mencegah perbuatan Parjo lebih jauh. Namun seolah tak
peduli dengan desisanku atau mungkin karena penolakanku
tidak begitu sungguh-sungguh Parjo tetap saja
merangsekku dengan serbuan-serbuan erotisnya.
Lidah Parjo terus saja menjilat-jilat mulutku dan turun
ke daguku Aku semakin gelisah menerima rangsangan ini
apalagi tangan Parjo yang tadinya meremas-remasa
pantatku kini bergeser ke depan dan mulai mengelus-elus
daerah perut di bagian bawah pusarku Tubuhku
bergoyang-goyang kegelian menahan serbuan tangan nakal
Parjo yang sudah mulai merambah daerah selangkanganku.
Joo.. Jang.. Jangannhh.. Ohh.. aku semakin mendesis
antara menolak dan tidak.
Tangan Parjo yang nakal semakin liar mengaduk-aduk
daerah sensitifku Mulutnya kian gencar menyedot-nyedot
leherku Seolah tak peduli dengan rengekanku Parjo
terus saja bergerak. Kini tangannya bahkan mulai
meremas-remas labia mayoraku yang sudah mulai basah
berlendir.
Tubuhku tersentak saat jari tangan Parjo mulai menyusup
ke dalam labia mayoraku dan mulai mengorek-korek
tonjolan kelentitku. Digerakannya jarinya berputar-putar
menggesek kelentitku Kakiku seolah sudah tak bertenaga
hingga tubuhku sudah tersandar sepenuhnya di pelukan
Parjo. Sambil terus memutar-mutar jarinya di tonjolan
kelentitku Parjo mulai mendorong tubuhku dan diangkat
untuk didudukkan di atas toilet rest room yang dingin
itu. Aku yang sudah mulai pasrah hanya diam saja atas
perlakuannya.
Parjo lalu melepaskan jarinya dari selangkanganku dan ia
mulai berjongkok di hadapanku Wajahnya berada dekat
sekali dengan Selangkanganku yang terbuka lebar.
Aw.. Ohh.. tubuhku kembali tersentak saat tiba-tiba
Parjo menyurukkan wajahnya ke selangkanganku dan
mulutnya menyedot-nyedot bibir kemaluanku.
Lidahnya yang panas menerobos masuk di antara labia
mayoraku dan mengais-ngais daging hangat lubang
vaginaku Tanpa sadar aku meremas rambut Parjo yang
jabrik itu Tanpa bicara Parjo terus bekerja! Ya
sedikit bicara banyak bekerja Ini benar-benar tepat
untuk keadaan Parjo saat itu Lidahnya kini mulai
mempermainkan kelentitku yang sudah semakin mengembang.
Perutku mulai kejang karena menahan kenikmatan yang
hampir meledak
Shh.. Ouhh.. Shh.. Ter.. Rushh Jo.. bibirku tak
henti-hentinya berdecap menahan kenikmatan yang mulai
naik ke ubun-ubunku.
Aku yang tadinya berkata jangan sekarang meminta Parjo
untuk terus Tanganku tanpa sadar merengkuh kepala Parjo
agar semakin ketat menempel ke selangkanganku. Rupanya
Parjo tahu kalau aku sudah hampir mencapai orgasme.
Lidahnya semakin gila mempermainkan kelentitku. Bibirnya
menyedot seluruh cairan yang semakin membuat vaginaku
basah Aku hampir saja mencapai klimaks saat tiba-tiba
Parjo menarik kepalanya dari selangkanganku. Aku hampir
saja terjatuh dari dudukku karena pantatku tanpa sadar
bergerak maju mengejar wajah Parjo yang ditariknya.
Parjo benar-benar mempermainkan aku. Saat aku sudah
menjelang
Label:
WEBMASTER

metal banget dah.
BalasHapusGmn Cara posting cerita?trims atas jawabannya
BalasHapusGmn Cara posting cerita?trims atas jawabannya
BalasHapus