Panggil saja aku Adi, usiaku saat ini 30 tahun. Aku sudah menikah dengan Dewi selama satu tahun lebih. Istriku ini wajahnya tidak terlalu cantik, tetapi tubuhnya padat berisi dengan buah dada dan pantat yang menonjol. Kalau Dewi memakai baju ketat dan celana jeans, maka mata laki-laki akan terus memandanginya. Kadang-kadang aku risih, tetapi sekaligus juga bangga jika sedang jalan berdua dengan Dewi. Sebenarnya ketika tengah berpacaran dulu aku sering mendengar gosip kalau Dewi sedikit liar, tetapi hal itu tidak aku hiraukan.
Setelah menikah, aku mengontrak rumah di sebuah perumahan di pinggir Kota Bandung.. Aku bekerja di sebuah perusahaan swasta, sementara Dewi aku minta berhenti dari pekerjaannya untuk mengurus rumah. Saat ini Dewi tengah mengandung 3 bulan, aku sangat gembira karena sebentar lagi aku akan menjadi seorang bapak. Tetapi kegembiraanku tidak berlangsung lama.
Aku ingat hari itu hari Kamis. Kebetulan aku mendapat tugas dari kantor untuk mengunjungi relasi yang tak jauh lokasinya dari perumahan tempatku tinggal. Setelah selesai urusanku dengan relasi kantor, aku berniat mampir ke rumah untuk makan siang. Sesampainya di depan rumahku aku lihat ada sebuah motor parkir di halaman rumah. Aku tidak mengenal motor itu, aku berpikir siapa yang tengah bertamu ke rumahku. Perlahan kubuka pintu pagar dan menuju ruang depan. Tetapi di ruang tamu tak kulihat siapapun, dari jendela aku hanya melihat ada gelas minum di meja ruang tamu. Aku coba membuka pintu depan, ternyata terkunci. Otakku mulai berpikir negatif, hatiku mulai diliputi perasaan curiga. Aku segera menuju samping rumah.
Di samping rumah ada pintu yang terhubung dengan dapur. Ku coba untuk membuka pintu, ternyata tidak dikunci. Aku segera beringsut-ingsut menuju ruang tengah di mana terletak kamar tidur rumahku. Pintu kamar tidurku terbuka sedikit. Dari arah kamar kudengar suara orang yang tengah bercumbu, hatiku benar-benar panas sekarang. Perlahan ku intip ke dalam kamar, dari pantulan cermin lemari pakaianku aku bisa melihat dua orang yang telanjang bulat tengah bergumul di atas ranjang.
aku benar-benar marah, ingin aku segera melabrak masuk ke dalam kamar, tetapi pikiran lain muncul. Sudah lama aku membayangkan istriku tengah dicumbu orang lain. Jika tengah membayangkan hal itu, nafsu sex ku akan segera naik. Akhirnya kuputuskan untuk menonton saja adegan yang terjadi di kamarku. Aku coba memperhatikan siapa cowok yang tengah bergumul dengan istriku, aku kaget, ternyata dia Rian, mantan teman sekerja istriku, bahkan ketika pernikahanku Rian hadir dan sempat berfoto bersama. Rian memang Tampan, tubuhnya tinggi atletis dengan kulit putih dan hidung mancung.
Ku lihat istriku tengah mengulum kontol Rian dengan bernafsu sementara tangannya mengocok-ngocok batang kontol Rian, sementara Rian mengusap-usap rambut istriku sambil sesekali meremas-remas pantat istriku. Tak berapa lama Rian berdiri dan mengambil posisi di belakang istriku yang tengah nungging. dari cermin dapat kulihat kontol Rian yang panjang melengkung ke atas, lebih panjang dari kontolku. Pantas saja istriku nekat berselingkuh dengannya. Perlahan Rian menusukan kontolnya ke lubang memek istriku, kudengar erangan istriku ketika kepala kontol Rian mulai memasuki lubang memeknya. Rian mulai memaju-mundurkan pantatnya, semakin lama semakin cepat, batang kontolnya keluar-masuk menghujam memek Dewi. Bunyi paha Rian yang beradu dengan pantat Dewi membuatku terangsang, tanpa terasa kontolku pun sudah menegang.
Kali ini Rian merubah posisi, Rian menindih tubuh Dewi, posisi mereka membelakangi cermin sehingga aku bisa melihat jelas ketika batang kontol Rian menghujam lubang memek Dewi. Gerakan Rian sangat liar dan kasar seakan-akan kontolnya hendak merobek-robek memek istriku. Sesekali Rian menciumi bibir Dewi dan payudaranya dihisap bergantian. Tak berapa lama Rian mengerang, dicabutnya kontolnya dari lubang memek Dewi. Rupanya Rian sudah hampir ejakulasi. Sambil mengocok-ngocok batang kontolnya tangan Rian menarik kepala istriku agar mendekati kepala kontolnya. Crot..crot, kontol Rian memuntahkan sperma ke wajah Dewi. Spermanya sangat banyak hingga wajah Dewi belepotan oleh cairan putih kental itu. Rian kemudian ambruk ke ranjang. Tubuhnya menindih tubuh Dewi. Mereka berpelukan sambil berciuman. Aku segera beringsut ke luar rumah.
Sepanjang perjalanan aku membayangkan apa yang barusan aku saksikan. Aku jadi bertanya-tanya anak siapa yang tengah dikandung istriku
dan sudah berapa lama istriku berselingkuh. Tetapi aku juga merasa horny membayangkan istriku bersetubuh dengan orang lain. Aku jadi ingin untuk bercinta dengan Dewi nanti malam, aku akan bermain habis-habisan, dan apabila Dewi sudah melahirkan aku akan menceraikannya, karena aku tidak mau mempunyai istri yang doyan selingkuh.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.